Pengaruh Puasa Dalam Kehidupan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذى لم يخلق الانس والجن الا لعبادته, ولم يخلق مافى الأرض جميعا الا لأدم وذريته,احمده على الائه وافضاله, واشكره على انعامه واحسانه, واصلى واسلم على محمد افضل خلقه وخاتم انبيائه ورسله, وعلى اله الطاهرين وصحابته, اشهد ان لااله الاالله واشهد ان محمدا عبده ورسوله, اما بعد : ايها المسلمون ,اوصيكم واياي بتقو الله وطاعته لعلكم تفلحون, اتقوا الله حق تقاته , واسعوا فى مرضاته , واعلموا ان الله تبارك وتعالى فرض علينا الصيام كما فرضه على من قبلنا.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Al-Baqarah 183)
Dari ayat
diatas, ada satu hal penting yang patut menjadi bahan renungan kita, la'allakum
tattaqun (supaya kamu –dengan ibadah puasa itu menjadi orang yang
bertaqwa).
Taqwa merupakan suatu
hirarki atau tingkat tertinggi yang menentukan seseorang itu lebih mulia dan lebih
tinggi derajat atau kedudukannya disisi Allah SWT. Hal ini senada dengan pesan
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah
Kalau demikian hendaknya, taqwa
mempunyai kemampuan membedakan (mendiferensiasi) tinggi rendahnya derajat
antara seorang hamba dengan hamba yang lainnya. Seyogianya Ramadhan yang tiap tahun datang itu – kalau
kita kaitkan dengan logika akhir
Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah
Sebagai seorang mukmin yang baik,
tidak ada yang berani mempersalahkan kebenaran Al-Qur'an karena ia adalah
firman Allah yang mempunyai kebenaran absolute. Jadi yang tidak nyambung disini
adalah antara ruh atau pesan beyond ibadah puasa itu dengan orang yang
berpuasa. Puasa yang salah satu fungsinya adalah sebagai media edukasi
(pendidikan) spiritual pribadi muslim-seyogiyanya akan melahirkan
pribadi-pribadi muslim yang teguh
giat dan sabar serta tahan uji dsb.
Namun sangat disayangkan bahwa
kebanyakan kita memandang ramadan hanya sebatas bulan seremonial saja dimana
seseorang menahan diri untuk tidak makan dan minum serta menahan nafsu di siang
hari, lalu berbuka dengan makanan dan minuman yang berlebihan diwaktu berbuka. kalau
fenomena ini yang terjadi, maka sungguh perlu disesalkan dan ini mungkin yang pernah
dirisaukan oleh baginda Rasul
dalam sebuah haditsnya dalam
musnad Ahmad juz 19 hal 351 :
حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ أُسَامَةَ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ
Merupakan
suatu keberuntungan yang tiada taranya bagi seseorang yang yang bisa
memanfaatkan ramadhan serta mengisinya dengan ibadah dengan sebaik-baiknya
karena rahmat Allah bertebaran dimana-mana, mari kita rebut selagi masa
promosi.
Begitu
melimpahnya jalan rahmat dan
maghfirah yang diberikan Allah kepada kita dalam bulan ini sampai tidur orang
yang berpuasa itupun dipandang sebagai ibadah, diterangkan dalam kitab Syu'abul
Iman lil Baihaqy ; jilid 8 hal 462-464
عن عبد الله بن أبي أوفى ، عن النبي صلى الله عليه وسلم ، قال : « نوم الصائم عبادة ، وسكوته تسبيح ، ودعاؤه مستجاب ، وعمله متقبل » . لفظ حديث ابن عبدان ، وقال : « وعمله مضاعف ، ودعاؤه مستجاب حتى يمسي أو حتى يصبح »
Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah
Sebagaimana
suatu kisah : al-Hajjaj bin Yusuf (661-714 M) salah seorang pemimpin perang
dinasti umayyah yang melempar ka'bah dengan Manjaniq (meriam–meriam
batu) pada suatu hari yang terik meminta kepada pengawalnya agar mengajak
seorang tamu bersantap siang dengannya. Seorang penggembala yang tinggal
dipegunungan menjadi tamunya dan terjadilah dilog berikut:
"Mari kita makan bersama,- ajak al-Hajjaj.
"Aku telah diundang oleh yang lebih mulia
dari pada tuan dan telah ku penuhi undangan itu, kata si penggembala.
"Siapakah gerangan yang mengundang mu?
"Tuhan seru sekalian alam, hari ini aku
berpuasa"
"Apakah anda berpuasa pada hari yang terik menyengat ini?
"Ya, aku bahka berpuasa pada hari-hari yang
lebih terik "
"Ayolah kita makan bersama dan besuk anda
dapat berpuasa"
"Apabila aku berbuka hari ini apakah tuan dapat menjamin usiaku berlanjut
hingga esuk, sehingga aku dapat berpuasa?, katanya seraya menyunggingkan
senyum.
"Tentu saja tidak"
"Kalau demikian, mengapa tuan meminta sesuatu
pada hari ini dan menjanjikan untuk memberikan pada hari esok, sedangkan hari
esok bukan berada ditangan Tuan?"
"setelah berfikir sejenak, al-Hajjaj, mengajak lagi, "ayolah kawan, makanlah
bersamaku, makanan yang dihidangkan sungguh lezat."
"sambil berdiri meninggalkan al-Hajjaj, si
penggembala menolak lagi, Demi Tuhan yang melezatkannya bukan juru masak tuan,
bukan pula jenis makanannya, yang melezatkan adalah afiat (kesehatan jasmani
dan ruhani).
Kisah dialog tersebut menggambarkan sebagian dari
hasil yang diperoleh seseorang yang berpuasa yaitu berupa kemampuan pengendalian
diri menahan rayuan, serta kesadaran akan kehadiran Allah pada setiap saat.
Apapun motivasi serta bentuk dari puasa, ia tidak
bisa dipisahkan dari usaha pengendalian diri. Pengendalian akan mengantarkan manusia pada kebebasan
dari belenggu"kebiasaan" yang mungkin akan menghambat kemajuannya.
Pengendalian serta pengarahan sangat dibutuhkan
oleh manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Karena secara umum jiwa
manusia berpotensi untuk sangat cepat terpengaruh, khususnya bila ia tidak
memiliki kesadaran pengendaliannya serta tekat yang kuat untuk menghadapi
bisikan-bisikan negatif. Kelompok masyarakatpun membutuhkan hal-hal itu untuk
mengatasi problema-problema dan meraih kejayaan.
Binatang melata pun tidak rela melepaskan kendali nafsunya, bila akan membahayakan hidupnya. Bahkan ditulis sebagian pakar : " Singa rela mati dari pada memakan bangkai, demi kehormatan dirinya" maka wajarlah bila A-Qur'an mngecam manusia yang lepas kendali bagaikan binatang bahkan lebih sesat (QS. Al-Furqan : 44) ;
Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).
Setiap muslim dituntut untuk berperang menaklukkan nafsunya yang menggebu-gebu. Tapi harus disadari bahwa perang ini, tidak menghabisi potensi lawan, apalagi memusnahkannya. Tujuannya sekedar mengendalikannya karena betapapun jeleknya sesuatu, pasti ada segi-segi positif yang dapat dimanfaatkannya.
بارك الله لى ولكم فى القران الكريم ونفعني واياكم
بمافيه ....
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
0 Response to "Pengaruh Puasa Dalam Kehidupan"
Posting Komentar