KHUTBAH JUM'AT "Ibroh Kehidupan"
IBROH KEHIDUPAN
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذى أرسل رسوله
بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله ولو كره المشركون أشهد أن لا إله الا الله الواحد الصمد إياه نعبد وإياه نستعين ,اشهد أن محمدا عبده
ورسوله بشيرا ونذيرا وداعيا إلى الله بإذنه وسراجا منيرا ,اللهم صل وسلم وبارك علي
سيدنا محمد وعلي اله وصحبه أجمعين أما بعد: فيا أيها المسلمون رحمكم الله أصيكم
بنفسى بتقوى الله فقد فاز فوزا عظيما. فقد قال الله سبحانه وتعالى فى كتابه العزيز
: وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا
وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
Hadirin Jama’ah Jum’at di
mulikan oleh Allah
Di dalam al-Qur’an
ada tiga binatang kecil diabadikan oleh Allah menjadi nama surah, yaitu :An
Naml 27, Al-Ankabut 29 dan An-Nahl 16.
1. al-Naml ( semut), Semut memiliki sifat suka menghimpun
makanan ,menghimpun makanan untuk bertahun-tahun sedangkan usianya tidak lebih
dari satu tahun. Ia berusaha memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya,
meskipun sesuatu tidak itu tidak berguna baginya.
2. al-‘Ankabut (laba-laba), laba-laba, sebagaimana digambarkan
dalam al-Qur’an bahwa sarang laba-laba adalah tempat yang paling rapuh,
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا
مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا
وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (العنكبوت : 41)
”Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah
adalah seperti laba-laba yang membuat rumah, dan sesungguhnya rumah yang paling
lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui"
Ia bukan tempat yang aman, apa pun
yang berlindung di sana atau disergapnya akan binasa. Jangankan serangga yang
tidak sejenis, jantannya pun setelah selesai berhubungan disergapnya untuk
dimusnahkan oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan
hingga dapat saling memusnahkan.
Ayat di atas
memberikan gambaran bahwa di dalam masyarakat atau rumah tangga dan pemerintahan yang keadaannya seperti
laba-laba; rapuh, anggotanya saling tindih-menindih, sikut menyikut seperti
anak laba-laba yang baru lahir. Kehidupan ayah dan ibu serta anak-anak tidak
harmonis, antara pimpinan dan bawahan saling curiga.
Al-Qur'an,
Surah An-Nisa 138-140:
بَشِّرِ
ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ بِأَنَّ لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمًا,
ٱلَّذِينَ يَتَّخِذُونَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ أَوۡلِيَآءـَ مِن
دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۚ أَيَبۡتَغُونَ عِندَهُمُ ٱلۡعِزَّةَ فَإِنَّ ٱلۡعِزَّةَ
لِلَّهِ جَمِيعً۬ا, وَقَدۡ
نَزَّلَ عَلَيۡڪُمۡ فِى ٱلۡكِتَـٰبِ أَنۡ إِذَا سَمِعۡتُمۡ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ
يُكۡفَرُ بِہَا وَيُسۡتَہۡزَأُ بِہَا فَلَا تَقۡعُدُواْ مَعَهُمۡ حَتَّىٰ
يَخُوضُواْ فِى حَدِيثٍ غَيۡرِهِۦۤۚ إِنَّكُمۡ إِذً۬ا مِّثۡلُهُمۡۗ إِنَّ
ٱللَّهَ جَامِعُ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ وَٱلۡكَـٰفِرِينَ فِى جَهَنَّمَ جَمِيعًا.
"Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan
mendapat siksaan yang pedih. [yaitu] orang-orang yang menjadikan orang-orang
kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Apakah mereka
mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan
kepunyaan Allah. Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al
Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan
diperolok-olokkan [oleh orang-orang kafir], maka janganlah kamu duduk beserta
mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya
[kalau kamu berbuat demikian], tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya
Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di
dalam Jahannam."
وَ
لاَ تُصَلّ عَلى اَحَدٍ مّنْهُمْ مَّاتَ اَبَدًا وَّ لاَ تَقُمْ عَلى قَبْرِه،
اِنَّهُمْ كَفَرُوْا بِاللهِ وَ رَسُوْلِه وَ مَاتُوْا وَ هُمْ فسِقُوْنَ. التوبة:
84
Dan janganlah sekali-kali kamu menshalatkan jenazah salah seorang
diantara mereka (orang-orang munafiq) selama-lamanya, dan janganlah kamu
berdiri (mendoakan) di atas quburnya. Sesungguhnya mereka itu telah kafir
kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mati dalam keadaan fasiq. [QS. At-Taubah
: 84]
Ayat diatas turun setelah Rasulullah mensholatkan Jenazah Abdullah
Bin Ubay (Dedengkot Kaum Munafiqin), Rasulullah melakukan hal tersebut atas
permintaan Sahabat beliau Abdulllah bin Abdulullah Bin Ubay yang merupakan anak
Abdulllah Bin Ubay, walau sebelumnya sahabat Umar Bin Khattab RA, sempat
memohon agar Rasulullah tidak mensholatkan jenazah Abdulullah Bin Ubay, setelah
selesai Sholat Jenazah tersebut kemudian turunlah ayat 84 dari Surat At-Taubah.
Sesudah turun ayat tersebut Nabi SAW tidak pernah lagi menshalatkan
jenazah orang munafiq.
Jadi mohon maaf untuk orang2 munafiq modern, Rasulullah tidak
memperbolehkan kami kaum muslimin untuk menyolatkan & mendoakan orang2
munafiq saat ajal mereka menjemput.
3. al-Nahl (lebah). Lebah, memiliki insting yang sangat tinggi, oleh
al-Qur’an digambarkan sebagimana dalam Firmannya : surat an Nahl: 68-69 yaitu:
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى
النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا
يَعْرِشُونَ ,
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ
الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ
مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً
لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:
"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di
tempat-tempat yang dibikin manusia". kemudian makanlah dari tiap-tiap
(macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan.
Sarangnya dibuat berbentuk segi enam
bukannya lima atau empat agar tidak terjadi pemborosan dalam lokasi. Yang
dimakannya adalah kembang-kembang dan tidak seperti semut yang menumpuk-numpuk
makanannya, lebah mengolah makanannya dan hasil olahannya itulah menjadi lilin
dan madu yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk dijadikan sebagai penerang
dan obat. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja dan segala yang tidak
berguna disingkirkan dari sarangnya. Ia tidak mengganggu yang lainnya kecuali yang
mengganggunya, bahkan kalaupun menyakiti (menyengat) sengatannya dapat menjadi
obat.
Oleh karenanya, wajarlah kalau Nabi
mengibaratkan orang mukmin yang baik seperti lebah, sebagaimana dalam sabdanya:
قال رسول الله صم : مثل المؤمن مثل النحلة لا تأكل إلا طيبا ولا تضع
إلا طيبا وإن وقعت فى شئ لا تكسر.
Rasulullah bersabda: Perumpaan seorang mukmin
adalah seperti lebah. Ia tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan
kecuali yang baik, dan bila berada pada suatu tempat tidak merusak”
Hadirin Jama’ah Jumat Yang Dimuliakan Oleh
Allah
Dalam kehidupan kita di dunia ini contoh-contoh
di atas seringkali diibaratkan dengan berbagai jenis binatang. Bahkan kalau
manusia tidak mengetahui posisinya sebagai makhluk yang memiliki aturan dalam
hal ini petunjuk-petunjuk agama bisa saja menempati posisi lebih rendah dari
binatang bahkan lebih sesat dari binatang.
0 Response to "KHUTBAH JUM'AT "Ibroh Kehidupan""
Posting Komentar